Trending

Yayasan MAPEL Indonesia Sangat Mendukung Penuh Upaya Penyelamatan Hutan Taman Nasional Tesso Nilo

Jakarta- mediajagariau.com -,[20 Juni 2025] – Ketua Umum Yayasan Masyarakat Pelestari Lingkungan Indonesia (MAPEL Indonesia), M. Yusuf Hanafi Sinaga, hari ini menyatakan dukungan penuhnya terhadap langkah-langkah tegas pemerintah dalam menjaga dan melestarikan kawasan hutan di Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya menanggapi isu-isu krusial terkait alih fungsi lahan dan perambahan hutan, seperti yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).

"Kami dari Yayasan MAPEL Indonesia sangat mengapresiasi dan mendukung penuh komitmen pemerintah untuk melindungi hutan dan lingkungan. Hutan adalah paru-paru dunia dan aset tak ternilai bagi keberlangsungan hidup bangsa kita," ujar M. Yusuf Hanafi Sinaga. "Upaya pemerintah dalam menertibkan perambahan ilegal dan mengembalikan fungsi kawasan hutan adalah langkah yang sangat tepat dan harus didukung oleh semua pihak."

M. Yusuf Hanafi Sinaga juga menyoroti dampak mengerikan yang akan terjadi jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan kawasan hutan yang terancam. "Jika perambahan hutan dan alih fungsi lahan terus dibiarkan, dampaknya akan sangat fatal bagi lingkungan dan kehidupan kita. Kita akan menghadapi bencana ekologi yang lebih parah, seperti banjir bandang, tanah longsor, kekeringan berkepanjangan, hingga krisis keanekaragaman hayati," tegasnya.

Ia menambahkan, hilangnya habitat alami satwa liar seperti gajah dan harimau Sumatera akan memicu konflik yang lebih sering antara manusia dan satwa, yang pada akhirnya merugikan kedua belah pihak. "Rusaknya ekosistem hutan juga akan mempercepat laju perubahan iklim, yang dampaknya akan kita rasakan bersama dalam bentuk cuaca ekstrem dan ketidakpastian iklim," imbuhnya.

Menyadari kompleksitas masalah ini, Yayasan MAPEL Indonesia juga mendorong pemerintah untuk mencari *solusi terbaik dan humanis* bagi warga yang selama ini mendiami atau menggarap lahan di dalam kawasan hutan yang akan direlokasi. "Penting bagi pemerintah untuk menyiapkan skema relokasi yang komprehensif, transparan, dan adil. Ini bisa berupa penyediaan lahan pengganti yang produktif, akses terhadap modal usaha, pelatihan keterampilan, atau program pemberdayaan ekonomi lainnya," jelas M. Yusuf Hanafi Sinaga.

Menurutnya, pendekatan persuasif dan dialog yang berkelanjutan dengan masyarakat terdampak adalah kunci untuk meminimalisir konflik sosial dan memastikan transisi yang lancar. "Masyarakat adalah bagian penting dari solusi. Dengan merangkul dan memberikan solusi konkret, kita bisa memastikan bahwa upaya pelestarian lingkungan berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Terakhir, M. Yusuf Hanafi Sinaga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan individu, untuk mematuhi peraturan negara terkait perlindungan hutan dan lingkungan. "Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama. Kelestarian lingkungan adalah investasi terbesar kita untuk masa depan anak cucu. Mari kita patuhi keputusan negara, bersatu padu menjaga dan melestarikan lingkungan demi warisan yang lestari bagi generasi mendatang," tutupnya.

Lebih baru Lebih lama